Kamis, 16 Mei 2013

belajar efektif

Belajar adalah  proses perubahan  tingkah laku yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik, misalnya : dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
Perubahan tersebut merupakan perubahan yang timbul karena adanya pengalaman dan latihan. Jadi belajar bukanlah suatu hasil, akan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan menuntut ilmu.
Proses belajar adalah mengalami, berbuat  mereaksi dan melampaui  (under   going).
Disengaja, bahwa proses belajar timbul karena ada suatu niatan

B. Prinsip Belajar
Landasan utama dalam mencapai keberhasilan belajar adalah kesiapan mental. Tanpa kesiapan mental, maka tidak akan dapat bertahan terhadap berbagai kesukaran (kesulitan) yang dihadapi selama belajar.
Setiap peserta didik hendaknya mempunyai minat yang besar terhadap semua mata diklat yang diterima di sekolah. Suka atau tidak suka semua mata diklat harus ditempuh. Sikap membenci mata diklat tidak ada manfaatnya, yang terbaik adalah mengambil sikap positif dengan berusaha menyukai semua mata diklat yang diajarkan. Karena suka tidak suka mata diklat tersebut harus ditempuh pada jenjang pendidikan yang mereka ikuti.

II. HAMBATAN BELAJAR
Setiap proses pasti ada hambatannya, termasuk dalam belajar. Hambata muncul dari dalam diri maupun dari luar diri.
A. Hambatan dari dalam diri

  • Kesehatan fisik yang kurang baik mengakibatkan tidak dapat berkonsentrasi  (penglihatan kabur pendengaran yang kurang, gagap dll )
  • Intelegensi kurang/rendah (kemampuan belajaryang rendah).
  • Kebiasaan buruk (malas, suka menunda –nunda )
  • Persepsi negatif (perasaan pesimis, rendah diri, tertekan, takut dan cemas).
  • Sikap yang negatif terhadap diri, lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
  • Kelelahan psikologis (kepenatan saraf) sebagai akibat ketegangan emosi (emosi yang tidak stabil)


B. Hambatan dari luar diri

  • Keadaan lingkungan yang kurang nyaman dan tenang, misal : gaduh, terlalu panas/dingin, kacau dan kurang tertib.
  • Sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti : alat peraga, pustaka(buku acuan), kertas, alat tulis dll.
  • Meja tulis yang kurang bersih dan penuh dengan barang-barang yang tidak diperlukan.
  • Pengaruh teman yang kurang baik.
  • Keluarga, guru atau orang lain yang kurang memberi   dorongan.



Menurut Stine persepsi negatif adalah merupakan hambatan yang paling mempengaruhi kecepatan dan kemudahan dalam belajar.
Persepsi negatif yang bisa menghambat suatu proses belajar diantaranya :
  1. Saya bodoh
Pada saat pernyataan ini muncul, dalam diri akan muncul perasaan minder, malas
/tidak bersemangat
Solusi àTanamkan dalam diri, bahwa didunia ini tidak ada orang bodoh, yang ada
adalah orang yang malas dan tidak mau berusaha.
2.  Belajar Membosankan
Pada saat muncul pernyataan bahwa belajar membosankan maka didalam diri kita
akan muncul perasaan gelisahdan tidak suka à dampaknya susah dalam
memfokuskan perhatian memahami apa yang dipelajari.
Solusi
ubah pernyataan belajar membosankan menjadi à Belajar itu menyenangkan,
melibatkan dan sangat menarik (selalu diulang sebelum belajar/latihan)
3. Saya bukan pelajar yang baik
Keraguan dan perasaan negatif akan menghambat optimalisai potensi diri.
Solusi
Selalu tanamkan dalam pikiran kita  ”Saya seorang pelajar yang hebat, selalu siap
mempelajari dan melakukan banyak hal yang lebih baik”
4. Saya tidak dapat memahami subjek ini / tidak dapat belajar
Otak kita memiliki kemampuan untuk mempelajari semua hal. Kita tidak bisa
memahami sesuatu karena sebelum mencoba belajar/mempelajari sesuatu saluran
mental yang berfungsi untuk menerima informasi dalam proses belajar sudah kita
sumbat/tutup dengan pernyataan tersebut.
Solusi sugesti diri kita dengan pernyataan : ”Saya mampu mempelajari / memahami
semuanya, baik matematika, bahasa Inggris dan banyak lagi ilmu yang ada di dunia
ini”
5. Saya tidak ingat dengan apa yang saya pelajari
Ketika pernyataan diatas dikeluarkan terus menerus, maka akan terkirim perintah
”penghapusan” mental ke otak, dimana perintah tersebut akan menghapus bersih isi
file-file mentalàmudah lupa dengan apa yang dipelajari.
Solusi Hentikan otak kita dari kalimat-kalimat yang merusak diri, dan gantikan dengan
percakapan diri yang memperkuat kesadaran tentang betapa kuat kemampuan belajar
kita yang diwariskan sejak lahir. Dengan mengubah pernyataan diatas menjadi ”Saya
sudah belajar mengingat banyak hal penting, nama, fakta, tanggal. Saya dapat dan
akan mengingat semua yang saya pelajari”


III MODALITAS BELAJAR
A. Menggunakan Otak dengan Maksimal
  1. Otak Kanan
Otak kanan berhubungan dengan hati (tersembunyi di bawah sadar), bertugas untuk memunculkan kreativitas (creativity), imajinasi (imagination) dan emosi (emotion). Penggunaan dari otak kanan lebih dominan hingga mencapai 80%
2. Otak Kiri
Untuk otak kiri berhubungan dengan pikiran (terlihat dipermukaan). Tugas otak kiri berkenaan dengan menganalisis (analysis), logika (logic),kalkulasi / berhitung (calculation) dan meneliti (detail). Untuk penggunaannya hanya mencapai 20%

Menggunakan Gaya belajar yang tepat
Agar mendapatkan hasil belajar yang optimal, proses belajar mesti kita sesuaikan denga gaya belajar yang sesuai dengan diri kita
Macam-macam gaya belajar :
Gaya Belajar Visual
belajar dengan cara melihat, membayangkan dan memperhatikan secara langsung objek yang dipelajari.
Gaya Belajar Audio
belajar dengan cara mendengarkan dari sumber ajar (diterangkan, radio/kaset, nada, irama, suasana heboh, suasana gaduh dll)
Gaya Belajar Kinesthetic

belajar dengan cara bergerak, merasa, menyentuh, menggengam, menangkap, menekan (dingin, kasar, tebal, tipis dll)   


CARA MENGENALI GAYA BELAJAR
INTRUKSI,
Lingkari nomor-nomor pada pernyataan yang kalian anggap sesuai dengan diri anda !

  1. Saya lebih suka mendengarkan informasi yang ada dikaset daripada membaca buku.
  2. Jika mengerjakan sesuatu, saya selalu membaca instruksinya terlebih dahulu.
  3. Saya lebih suka membaca daripada mendengarkan penjelasan dari guru.
  4. Saat seorang diri, saya biasanya memainkan musik/lagu atau bernyanyi.
  5. Saya lebih suka berolahraga daripada membaca buku
  6. Saya selalu dapat menunjukkan arah utara atau selatan di mana pun saya berada.
  7. Saya suka menulis surat, jurnal atau buku harian.
  8. Saat berbicara, saya suka mengatakan,”saya mendengar anda, itu terdengar bagus, itu bunyinya bagus.
  9. Kamar tidur, ruangan, meja, mobil atau rumah saya biasanya berantakan/tidak teratur.
  10. Saya suka merancang, mengerjakan dan membuat sesuatu dengan kedua tangan saya.
  11. Saya tahu hampir semua kata dari lagu yang saya dengar.
  12. Ketika mendengar oranglain bicara,saya biasanya membuat gambar dari apa yang mereka katakan dalam pikiran saya.
  13. Saya suka olahraga dan rasanya saya adalah olahragawan yang baik.
  14. Mudah sekali bagi saya untuk mengobrol dalam waktu yang lama dengan kawan saya saat berbicara di telepon.
  15. Tanpa musik,hidup sangat membosankan.
  16. Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat mudah berbicara dengan siapa saja.
  17. Saat melihat obyek dalam bentuk gambar, saya dapat dengan mudah mengenali obyek yang sama walupun posisi obyek itu diputar/diubah.
  18. Saya biasanya mengatakan, ”saya rasa, saya perlu menemukan pijakan atas hal ini, atau saya ingin bisa menangani hal ini.
  19. Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali melihat pengalaman itu dalam bentuk gambar di dalam pikiran saya.
  20. Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar suara dan berbicara pada diri saya mengenai pengalaman itu.
  21. Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali ingat bagaimana perasaan saya terhadap pengalaman itu.
  22. Saya lebih suka musik daripada seni lukis.
  23. Saya sering mencoret-coret kertas saat berbicara di telepon atau dalam suatu pertemuan/rapat.
  24. Saya lebih suka melakukan contoh peragaan daripada membuat laporan tertulis atas suatu kejadian.
  25. Saya lebih suka membacakan cerita daripada mendengarkan.
  26. Saya biasanya berbicara dengan perlahan.
  27. Saya lebih suka berbicara daripada menulis.
  28. Tulisan tangan saya biasanya tidak rapi.
  29. Saya biasanya menggunakan jari saya untuk menunjuk kalimat yang saya baca.
  30. Saya dapat dengan cepat melakukan penjumlahan dan perkalian dalam pikiran saya.
  31. Saya suka mengeja dan saya pintar mengeja kata-kata.
  32. Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada saat saya sedang nonton TV.
  33. Saya suka mencatat perintah/instruksi yang disampaikan pada saya.
  34. Saya dapat mengingat dengan mudah apa yang orang katakan.
  35. Saya paling mudah belajar sambil mempraktekkan/melakukan.
  36. Sangat sulit bagi saya untuk duduk diam dalam waktu yang lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar